Reflections on Raindrops

An excerpt a book that I read. “Adab Menguap & Bersin”, published by Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

لو كان حبك صادقا لأطعته
إن المحب لمن يحب مطيع
Jika cintamu benar, sungguh engkau akan mengikutinya,
sesungguhnya orang yang mencintai mengikuti orang yang dicintainya.
[Kitab Diiwaan Asy-Syafi’i]


…وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا لِّلّهِ…
“…Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah…”
[Al Baqarah: 165]


Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Nabi s.a.w. pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap, maka apabila ia bersin, hendaklah memuji Allah (dengan ucapan Alhamdulillah). Dan merupakan kewajipan bagi setiap Muslim yang mendengar untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal dari syaitan, hendaklah setiap Muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’, maka saat itu syaitan mentertawakannya.”
[Sahih Bukhari]

اذا عطس آحدكم فليقل: الحمد لله رب العالمين و يقال له: يرحمك الله و ليقل يڠفر الله لكم
Jika seseorang di antara kalian bersin, maka ucapkan: Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam), dan bagi yang mendengarnya hendaklah (tasymit) menjawab dengan Yarhamukallaah (Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu). Lalu yang bersin mendoakan orang yang telah mendoakannya: *Yaghfirullaahu lakum (Semoga Allah mengampuni kalian).
[Diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud, Kitab Sahih Bukhari]

*atau menyebut: يهديكم الله ويصلح بالكم Yahdiikumullaah wa yushlihu baalakum (Semoga Allah memberi petunjuk bagi kamu sekalian dan memperbaiki keadaanmu)
[Dalam riwayat Ahmad, Kitab al-Musnad]